Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2QsOk3Nqd

Sistem Reproduksi Jantan (Genetalia Masculina)


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT , yang atas rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Embriologi tentang Organ reproduksi Jantan ( Genitalia Masculina). Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini banyak terdapat kekurangan dan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terimakasih kepada:
1.      Koordinator Lab Embriologi drh. Dian Masyitha, M.Sc
2.      Asisten pembimbing Laboratorium Embriologi Kak Ira Khubairah
3.      Rekan-rekan Gelombang 1 kelompok 1 Embriologi, dan
4.      Semua pihak yang telah membantu.
Demikianlah laporan ini penulis buat sebagai syarat untuk untuk mengikuti perkuliahan Embriologi, dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif.




                                                                   Darussalam, 28 April 2013

                                                                                             Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam individu yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi memiliki perbedaan pada jantan dan betina. Susunan organ reproduksi masculina pada umumnya terdiri dari:
1. Organ reproduksi yang utama yaitu testis
2.  Saluran organ reproduksi yang terdiri dari epididymis, vas deferens, ampula dan urethra. 4. Kelenjar-kelenjar asesoris yaitu vesikularis, prostata dan bulbourethralis (Cowper) 
3.  Organ reproduksi luar yaitu penis, preputium dan skrotum.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui bagian, bentuk dan fungsi dari organ reproduksi secara mikroskopis dan makroskopis, mengetahui sel-sel yang membangun alat reproduksi, dan peran sel tersebut dalam rangka membantu fungsi reproduksi secara keseluruhan.

1.3 Manfaat
1.  Mahasiswa mampu mengamati struktur anatomi sistem reproduksi hewan jantan.
2.  Mahasiswa mengetahui organ yang menyusun sistem reproduksi beserta fungsinya.
3.  Mahasiswa mampu mengamati struktur mikroskopis dari reproduksi hewan jantan.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Testis merupakan alat reproduksi primer bagi hewan jantan karena menghasilkan spermatozoo (jamak; spermatozoa). Testis berbentuk bulat panjang pada sapi, sumbu arah vertikal. Panjang testis sapi dewasa adalah 12 sampai 15 cm, diameter tengahnya 6 sampi 8 cm, dan beratnya 300 sampai 500 gr (Widayati et al., 2008).
Testis terletak diantara dua kantong seretal dan di bawah rongga fortuneal (abdominal) yang merupakan awal dari pertumbuhan. Pada mamlia jantan s berkembang dari peritoneal menembus saluran inguinal masuk kantung skroatal. (Lytle and John.2005)
Epididimis berbentuk bulat panjang dan melekat pada testis. Epididimis terbagi menjadi 3, yaitu caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Caput epididimis menelungkupi testis. Epididimis berisi duktus, mulai caput berkelok-kelok rapat sekali. (Campbell.2004)
Duktus deferens terentang mulai dari cauda epididimis sampai ke uretra. Duktus deferens (vas deferens) adalah pipa berotot yang pada saat ejakulasi mendorong spermatozoa dari epididimis ke duktus ejakulatoris dalam uretra prostatic (Frandson, 1992).
Uretra mempunyai fungsi menyalurkan sperma dan urin. Menurut letaknya uretra dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pars pelvina, pars bulbouretralis dan pars penis. Bagian belakang dari vesica urinaria terdapat colcullus seminalis. Bagian depannya adalah muara bersama dari ampula dan saluran kelenjar vesikularis (Widayati et al., 2008).
Penis merupakan organ kopulatoris pada hewan jantan, berbentuk silinder panjang dan bersifat fibroelastik. Penis membentang kedepan dari arcus ischiadicus pelvis sampai ke daerah umbilicus pada dinding ventral perut. Penis ditunjang oleh fascia dan kulit (Widayati et al.,  2008).
Penis dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, glans atau alat gerak bebas, bagian utama atau badan dan akar yang melekat pada ischial arch pada pelvis yang tertutup oleh otot ischiocavernosus (Frandson, 1992).
Preputium adalah lipatan kulit di sekitar ujung bebas penis. Permukaan luar merupakan kulit yang agak khas, sementara lapisan dalam menyerupai membrane mucose yang terdiri dari lapisan preputial dan lapisan penil yang menutup permukaan ekskremitas bebas dari penis (Frandson, 1992).
Ejakulat mengandung spermatozoa dan cairan dari kelenjar aksesori yang terdiri dari sekreta epididimis dan kelenjar aksesori hewan jantan. Kelenjar aksesori mencakup bagian duktus deferens berkelenjar, glandula vesikulosa, glandula prostata, dan glandula bulbouretralis (Dellman, 1992).




BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Secara Makroskopis .
Alat dan Bahan
1.  Baki aluminium
2.  Pinset
3.  Organ genetalia sapi jantan
4. Pisau scalpel
3.1.2 Secara Mikroskopis
Alat dan Bahan
1.  Mikroskop
2.  Sediaan awetan tubulus seminifirus dan ductus epidydimis

3.2 Cara Kerja
3.2.1 Secara Makroskopis
1. Preparat organ genetalia yang akan amati dikeluarkan dari dalam stoples yang telah diberi formalin. Kemudian dibersihkan dengan air agar baunya tidak menyengat.
2. Setelah itu preparat alat kelamin diletakkan kedalam baki alumanium.
3. Lalu amati bagian – bagian dari alat kelamin tersebut dan gambarkan.

3.2.1 Secara Mikroskopis
1. Ambil Preparat awetan yang sudah di sediakan.
2. Amati preparat  dengan menggunakan mikroskop.




BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan terhadap organ genetalia sapi dari golongan ruminansia maka dapat diketahui organ-organ kelamin hewan tersebut memiliki bagian-bagian, yaitu :

            Organ genetalia masculina alat kelaminnya terdiri atas dua buah testis yang terdapat didalam skrotum, epididymis, ductus defferent, glandula accessories, dan penis.
Testis terdapat sepasang berbentuk bulat telur, menghasilkan sperma dan terletak di dalam scrotum. Pada testes terdapat canalis inguinalis dan scrotum yang berfungsi sebagai termoregulator.

            Testis terdiri dari beberapa jaringan yaitu tubulus seminiferus, sel stroma, dan sel interstitial. Tubulus seminiferus yaitu epitel yang terdiri dari dua macam sel yang bebrbeda yaitu sel sertoli dan sel germinatif. Selsertoli adalah yang mempunyai bentuk panjang dan kadang-kadang seperti pyramid. Sel ini terletak dekat atau di antara sel-sel germinatif. Sel ini bersifat fagosit karena mereka memakan sel-sel mani yang telah mati atau yang telah mengalami degenerasi. Sel germinatif adalah yang akan mengalami perubahan-perubahan selama proses spermatogenesis, sebelum mereka siap untk mengadakan fertilisasi. Tingkat perkembangannya adalah sebagai berikut; spermatogonia (sel paling muda) akan mengalami pembagian mitosis beberapa kali menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer membagi diri menjadi spermatosit sekunder. Tiap sel spermatosit sekunder akan membagi lagi dirinya menjadi spermatid, pada saat ini jumlah kromosom akan menjadi setengahnya (haploid). Tiap-tiap sel spermatid akan mendewasakan diri menjadi sel-sel spermatozoa.

Epididymis terletak di sebelah medial testis, melengkung dari cranial ke sepanjang testes terdiri dari :
1. Caput Epidemis, bagian oranial berasal dalam mesonephros yang dilewati oleh spermatozoa yang berasal dari testis dan bermuara ductuli efferent.
2. Corpus epididymis terletak pada bagian tengah yang ada pada bagian posterior testis.
3. Caudal epididymis terletak pada bagian caudal yang dipergunakan untuk menyimpan spermatozoa serta tempat pematangan spermatozoa.

Ductus deferens merupakan lanjutan dari cauda epididymis yang berjalan ke cranial meninggalkan scrotum melalui canalis inguinalis masuk kedalam rongga perut melalui sebelah dorsal vesicaurinaria. Ductus deferens berjumlah sepasang, saluran ini berdinding otot tebal sehingga berupa tali dan terasa kenyal, serta menyalurkan spermatozoa dari cauda epididymis ke uretra.
Penis adalah alat kopulasi atau sebagai alat pendeposit sperma pada organ kelamin betina. penis terdiri dari dua tipe yaitu:
1. Fibroelastis, yaitu bentuknya kecil, panjang, waktu ereksi keras tapi tidak begitu membesar cavernosanya sedikit. Pada waktu tidak ereksi melengkung membentuk huruf ”S” disebut flexura sigmoidea.
2. Musculo Cavernosus (vascular), yaitu bentuknya pendek, waktu ereksi membesar karena banyaknya caverna, tapi tidak begitu  keras.
Caverna ini memiliki beberapa bagian, yaitu :
1.  Corpus cavernosum yang mempunyai rongga yang berisikan darah guna melakukan erectio pada waktu copulasi,ini sepasang.
2.  Corpus cavernosum uretra ; tunggal, berjalan di ventral dari corpus cavernosum penis, ujung penis membesar dan membentuk gland penis, di tengahnya ditembusi oleh uretra yang berakhir di ujung cranial penis.
3.  Prepotium ; merupakan selubung bagian ujung anterior penis. Selubung ini berupa suatu lipatan kulit, selaput lendirnya berkelenjar, dan sekresinya bersifat lemak. Sekresi kelenjar ini berbau rangsang & dan disebut smegma praeputil.




BAB V
KESIMPULAN

Organa genetalia masculina terdiri dari: testes, epididymis, ductus defferent, ductus ejakulatorius, uretra, penis, dan glandula accessories.





DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N A. 2004. Biologi Edisi kelima Jilid III. Erlangga. Jakarta Delliman, H Dieter. 1992.Textbook of Veternary Histology.
Dellman, H. Dieter., Esther M. Brown. 1992. Histology Veteriner. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Frandson, R.D.1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi Keempat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Lytle, Charles, John R. Meyer (I). 2005. General Biology. New York,Mc. Graw Hill Higher Education.
Widayati, D.T, Kustono., Ismaya., S. Bintara. 2008. Handout Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Plaas 'n opmerking